Pengertian struktur sosial menurut
kajian sosiologi,
- Struktur adalah pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia (menurut Coleman).
- Struktur sosial adalah pola hubungan-hubungan, kedudukan-kedudukan, dan jumlah orang yang memberikan keanggotaan bagi organisasi manusia dalam kelompok kecil dan keseluruhan manusia (Calhoun,1997).
- Struktur sosial sebagai pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat (William Kornblum,1988).
Hubungan
terjadi ketika manusia memasuki pola interaksi yang relatif stabil dan
berkesinambungan dan/atau saling ketergantungan yang menguntungkan. Maka pola
struktur sosial dapat dipengaruhi oleh jumlah orang yang berbeda-beda,
kedudukan seseorang dan peran yang dimiliki individu dalam jaringan hubungan
sosial.
Perlu
dipahami bahwa struktur sosial merupakan lingkungan sosial bersama yang tidak
dapat diubah oleh orang perorang. Sebab ukuran, pembagian kegiatan, penggunaan
bahasa, dan pembagian kesejahteraan di dalam organisasi merupakan pembentuk
lingkungan sosial yang bersifat struktural dan membatasi perilaku individu
dalam organisasi.
Dapat
dikatakan pula struktur dalam sosial itu relatif tetap walaupun individu yang
menjabat berganti-ganti, misalnya struktur Kepala Desa, Camat, Kepala
Sekolah, maka individu yang menjabat akan berganti setelah masa jabatannya
habis.
Dengan
demikian struktur sosial terjadi karena bertahannya rutinitas sosial, sedangkan
rutinitas sosial ternyata bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama yang
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
Hambatan
Fisik
Kehidupan
manusia dibatasi oleh hambatan-hambatan fisik, seperti jarak satu tempat dengan
tempat lainnya. Contoh pertama, orang cenderung memilih bertempat tinggal di
dekat tempat kerjanya. Contoh kedua, pertemuan akan terus terjadi secara rutin
bila orang perorang bekerja dalam sebuah perusahaan yang sama setiap hari.
Kecenderungan ini membuat adanya rutinitas dalam kehidupan sosial.
Pesatnya
kemajuan sistem informasi dan teknologi komunikasi dewasa ini sudah mulai
merubah pola hidup dengan kemudahan-kemudahan fasilitas kehidupan umat manusia,
sehingga hambatan jarak dan rutinitas keseharian telah berubah drastis diganti
dengan kemudahan teknologi tersebut.
Keterbatasan
Kemampuan Belajar Manusia
Keterampilan
kerja, tutur wicara, tata krama merupakan kecakapan sosial yang memerlukan
waktu dan usaha khusus untuk dikuasai tiap individu. Suatu upaya dengan
memerlukan waktu dan usaha khusus itu dinamakan kesulitan dalam memperoleh
kecakapan itu sehingga dapat membatasi pilihan orang dalam kegiatan sosial.
Kompleksitas
Kegiatan Sosial
Bernstein
(1975) mencatat bahwa kebiasaan seorang anak dirumah yang mencerminkan
kondisi kerja orang tuanya, akan membuat anak tersebut hanya mampu menjalankan
pekerjaan yang sama dengan orang tuanya. Misalnya dalam masyarakat tradisional,
anak seorang petani cenderung menjadi petani pula karena mereka kesulitan untuk
memasuki dunia kerja yang asing baginya.
Dalam
masyarakat maju kecenderungan seperti diatas sudah berubah. Misalnya anak
seorang pedagang hanya sebagian yang mengikuti kerja orang tuanya ada yang
bekerja dibidang lain seperti wartawan, teknisi, hakim dan lain-lain.
Sementara
itu dalam masyarakat yang sudah modern kecenderungan yang ada dalam masyarakat
tradisional sudah berubah karena telah mengenal informasi dan teknologi baru
sehingga lebih banyak mengenal berbagai variasi pekerjaan yang berbeda-beda.
CIRI-CIRI
DAN FUNGSI STRUKTUR SOSIAL
Secara umum, struktur sosial memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a)
Bersifat abstrak
Struktur sosial bersifat abstrak, artinya tidak dapat
dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial di sini merupakan hierarki
kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai tingkatan yang terendah,
berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan
masyarakat secara menyeluruh.
b)
Terdapat Dimensi Vertikal dan Horizontal
Struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki
status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang
tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur
status yang terendah. Sedangkan struktur sosia dimensi horizontal, seluruh
masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial
yang memiliki karakteristik sama. Misalnya, suku bangsa, ras, agama, serta gender.
c)
Sebagai Landasan sebuah Proses Sosial
suatu Masyarakat
Artinya, proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial
termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana
bentuk struktur sosialnya.
d)
Merupakan Bagian dari Sistem Pengaturan
Tata Kelakuan dan Pola Hubungan Masyarakat
Artinya, struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat
berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam
masyarakat tersebut. Misalnya, masyarakat agraris akan berbeda dengan
masyarakat industri dalam segala pola aktivitas kehidupannya.
e)
Struktur Sosial Selalu Berkembang dan
Dapat Berubah
Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan
perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu dalam struktur sosial
terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan,
serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap
perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan,
sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat. Dengan kata lain,
hal ini melukiskan tentang keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen
dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi Struktur Sosial ada 3 yaitu :
Unsur-unsur
Sosial dalam Struktur Masyarakat
Unsur-unsur pokok menurut Soerjono Soekanto adalah
sebagai berikut:
1. Kelompok sosial.
2. Kebudayaan.
4. Stratifikasi sosial.
S. Kekuasaan dan Wewenang.
- Fungsi identitas, yaitu sebagai penegas identitas yang dimiliki suatu kelompok
- Fungsi kontrol yaitu untuk mengontrol individu yang berada dalam struktur sosial tertentu
- Fungsi pembelajaran, yaitu dengan adanya struktur sosial individu dapat belajar melalui interaksi yang terjadi di dalamnya
Adapun fungsi tambahan struktur sosial antara lain sebagai
berikut:
1. Sebagai
landasan untuk menanamkan nilai kedisiplinan dalam interaksi sosial. Di sini
individu maupun kelompok dapat berperilaku sebagaimana harapan masyarakat di
mana kita tinggal.
2. Memberikan
karakter yang khas di masing-masing masyarakat.
3. Struktur sosial juga
berfungsi sebagai pengawas sosial. Di sini struktur sosial menjadi sebagai
pembatas sosial agar masyarakat bertindak atau berperilaku sesuai nilai dan norma
yang berlaku.
Tiga
Bentuk Masyarakat
Selo Soemarjan membagi bentuk-bentuk masyarakat menjadi
tiga, antara lain:
1. Masyarakat Sederhana 2. Masyarakat Modern 3.
Masyarakat Madya.
Referensi:
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.
Richard Osborne &
Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi
For Beginner. Bandung: Mizan.
Bacaan Lebih Lanjut
BSE Sosiologi Untuk Kelas XI SMA dan MA. Vina Dwi Laning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar