Selasa, 02 September 2014

Struktur Sosial



Pengertian struktur sosial menurut kajian sosiologi, 
  • Struktur adalah pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia (menurut Coleman).
  • Struktur sosial adalah pola hubungan-hubungan, kedudukan-kedudukan, dan jumlah orang yang memberikan keanggotaan bagi organisasi manusia dalam kelompok kecil dan keseluruhan manusia (Calhoun,1997).
  • Struktur sosial sebagai pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat (William Kornblum,1988).

Hubungan terjadi ketika manusia memasuki pola interaksi yang relatif stabil dan berkesinambungan dan/atau saling ketergantungan yang menguntungkan. Maka pola struktur sosial dapat dipengaruhi oleh jumlah orang yang berbeda-beda, kedudukan seseorang dan peran yang dimiliki individu dalam jaringan hubungan sosial.

Perlu dipahami bahwa struktur sosial merupakan lingkungan sosial bersama yang tidak dapat diubah oleh orang perorang. Sebab ukuran, pembagian kegiatan, penggunaan bahasa, dan pembagian kesejahteraan di dalam organisasi merupakan pembentuk lingkungan sosial yang bersifat struktural dan membatasi perilaku individu dalam organisasi.

Dapat dikatakan pula struktur dalam sosial itu relatif tetap walaupun individu yang menjabat berganti-ganti, misalnya struktur Kepala Desa, Camat, Kepala  Sekolah, maka individu yang menjabat akan berganti setelah masa jabatannya habis.

Dengan demikian struktur sosial terjadi karena bertahannya rutinitas sosial, sedangkan rutinitas sosial ternyata bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama yang disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
Hambatan Fisik
Kehidupan manusia dibatasi oleh hambatan-hambatan fisik, seperti jarak satu tempat dengan tempat lainnya. Contoh pertama, orang cenderung memilih bertempat tinggal di dekat tempat kerjanya. Contoh kedua, pertemuan akan terus terjadi secara rutin bila orang perorang bekerja dalam sebuah perusahaan yang sama setiap hari. Kecenderungan ini membuat adanya rutinitas dalam kehidupan sosial.
Pesatnya kemajuan sistem informasi dan teknologi komunikasi dewasa ini sudah mulai merubah pola hidup dengan kemudahan-kemudahan fasilitas kehidupan umat manusia, sehingga hambatan jarak dan rutinitas keseharian telah berubah drastis diganti dengan kemudahan teknologi tersebut.

Keterbatasan Kemampuan Belajar Manusia
Keterampilan kerja, tutur wicara, tata krama merupakan kecakapan sosial yang memerlukan waktu dan usaha khusus untuk dikuasai tiap individu. Suatu upaya dengan memerlukan waktu dan usaha khusus itu dinamakan kesulitan dalam memperoleh kecakapan itu sehingga dapat membatasi pilihan orang dalam kegiatan sosial.

Kompleksitas Kegiatan Sosial
Bernstein (1975) mencatat  bahwa kebiasaan seorang anak dirumah yang mencerminkan kondisi kerja orang tuanya, akan membuat anak tersebut hanya mampu menjalankan pekerjaan yang sama dengan orang tuanya. Misalnya dalam masyarakat tradisional, anak seorang petani cenderung menjadi petani pula karena mereka kesulitan untuk memasuki dunia kerja yang asing baginya.
Dalam masyarakat maju kecenderungan seperti diatas sudah berubah. Misalnya anak seorang pedagang hanya sebagian yang mengikuti kerja orang tuanya ada yang bekerja dibidang lain seperti wartawan, teknisi, hakim dan lain-lain.
Sementara itu dalam masyarakat yang sudah modern kecenderungan yang ada dalam masyarakat tradisional sudah berubah karena telah mengenal informasi dan teknologi baru sehingga lebih banyak mengenal berbagai variasi pekerjaan yang berbeda-beda.

CIRI-CIRI DAN FUNGSI STRUKTUR SOSIAL

Secara umum, struktur sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a)       Bersifat abstrak
Struktur sosial bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial di sini merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai tingkatan yang terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
b)       Terdapat Dimensi Vertikal dan Horizontal
Struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan struktur sosia dimensi horizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakteristik sama. Misalnya, suku bangsa, ras, agama, serta gender.
c)       Sebagai Landasan sebuah Proses Sosial suatu Masyarakat
Artinya, proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
d)       Merupakan Bagian dari Sistem Pengaturan Tata Kelakuan dan Pola Hubungan Masyarakat
Artinya, struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut. Misalnya, masyarakat agraris akan berbeda dengan masyarakat industri dalam segala pola aktivitas kehidupannya.
e)       Struktur Sosial Selalu Berkembang dan Dapat Berubah
Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat. Dengan kata lain, hal ini melukiskan tentang keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen dalam kehidupan masyarakat. 

Unsur-unsur Sosial dalam Struktur Masyarakat
Unsur-unsur pokok menurut Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut:
2. Kebudayaan.
4. Stratifikasi sosial.
S. Kekuasaan dan Wewenang.

Fungsi Struktur Sosial ada 3 yaitu :
  1. Fungsi identitas, yaitu sebagai penegas identitas yang dimiliki suatu kelompok
  2. Fungsi kontrol yaitu untuk mengontrol individu yang berada dalam struktur sosial tertentu
  3. Fungsi pembelajaran, yaitu dengan adanya struktur sosial individu dapat belajar melalui interaksi yang terjadi di dalamnya
Adapun fungsi tambahan struktur sosial antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai landasan untuk menanamkan nilai kedisiplinan dalam interaksi sosial. Di sini individu maupun kelompok dapat berperilaku sebagaimana harapan masyarakat di mana kita tinggal.
2. Memberikan karakter yang khas di masing-masing masyarakat.
3. Struktur sosial juga berfungsi sebagai pengawas sosial. Di sini struktur sosial menjadi sebagai pembatas sosial agar masyarakat bertindak atau berperilaku sesuai nilai dan norma yang berlaku.
 
Tiga Bentuk Masyarakat
Selo Soemarjan membagi bentuk-bentuk masyarakat menjadi tiga, antara lain:
1. Masyarakat Sederhana 2. Masyarakat Modern 3. Masyarakat Madya.

Referensi:
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.
Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.
Bacaan Lebih Lanjut
BSE Sosiologi Untuk Kelas XI SMA dan MA. Vina Dwi Laning.

http://adf.ly/qvPi4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar